TERASBERITA, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan, hingga sepekan ke depan, wilayah Sulsel masih akan diguyur hujan.
Hanya saja, curah hujan ke depan diperkirakan mulai berkurang.
Demikian disampaikan prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Amhar Ulfiana kepada Tribun Timur, Senin (4/11).
Amhar mengatakan, selama tiga hari terakhir, sebagian besar wilayah Sulsel diguyur hujan. Bahkan ada beberapa daerah yang disertai dengan tiupan angin kencang serta sambaran petir.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, hujan di beberapa wilayah disertai dengan angin kencang, petir hingga kilat.
Bahkan pada Minggu (3/11) kemarin, sembilan warga tewas tertimpa pohon tumbang yang terjadi di Kabupaten Soppeng.
“Banyak kejadian hujan disertai angin kencang dan kilat petir selama beberapa hari terakhir. Termasuk kemarin di Soppeng yang sebabkan korban jiwa tertimpa pohon, di Sidrap tanggal 30 dan wilayah lain ada yang alami kerusakan bangunan,” ungkap Amhar Ulfiana.
Ia mengatakan, berdasarkan pengamatan BMKG, hingga 10 November 2024 nanti, sebagian besar wilayah Sulsel, termasuk Makassar, masih akan diguyur hujan.
BMKG mengimbau masyarakat di Sulawesi Selatan untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, khususnya di bagian selatan Kota Makassar.
Beberapa wilayah di Sulsel terdampak cuaca buruk yakni, Bone, Wajo, Sinjai, Kepulauan Selayar, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Gowa, Maros, Takalar, Soppeng, Pangkep, dan Barru.
Curah hujan bervariatif. Jika kemarin masuk kategori sedang hingga lebat dengan curah 50 mm per hari, menurut Amhar, hari ini hingga tujuh hari ke depan, akan mengalami penurunan intensitas curah hujan.
Kendati demikian, Amhar mengingatkan warga pada tanggal 6-10 November 2024. Rentang waktu empat hari tersebut diperkirakan akan turun hujan dengan kategori lebat.
Untuk beberapa hari terakhir ini hujan lebih banyak terjadi di rentan waktu siang hingga sore hari.
“Banjir sampai saat ini belum ada laporan di seluruh Sulsel. Tadi yang kami dapatkan informasi genangan di wilayah Makassar,” paparnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Potensi bencana bisa terjadi di saat musin penghujan apalagi disertai angin kencang, kilat dan petir.
“Prakiraan cuaca di Sulsel kita prediksi hampir semua wilayah hujan ringan hingga sedang. Perlu diwaspadai walaupun hujan masih intensitas ringan namun tetap berpotensi disertai petir kilat dan angin kencang,” imbaunya.
Ke depan, hujan semakin sering turun hingga memasuki ke puncak musim hujan pada Januari dan Februari 2025.
Selain Makassar, wilayah lain yang terdampak cuaca ekstrem antara lain Bulukumba, Jeneponto, Gowa, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Barru, Pinrang, Luwu, Luwu Utara, Toraja, dan Toraja Utara.
Makassar Tergenang
Hujan lebat yang mengguyur Kota Makassar dan sekitarnya, Senin (4/11) sore kemarin, menyebabkan beberapa daerah di Makassar tergenang.
Salah satunya di jalan protokol poros nasional, Jl AP Pettarani, Makassar, depan Kampus Universitas Negeri Makassar.
Akibat genangan tersebut, beberapa kendaraan roda dua bahkan mogok saat nekat melintas genangan.
Beberapa pengendara yang melintas juga tampak hati-hati, akibat genangan.
Begitu juga di Jl Yusuf Dg Ngawing arah rumah jabatan Wakil Gubernur Sulsel, genangan serupa tidak terhindarkan.
Selain itu, kondisi serupa terjadi di depan Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
Genangan setinggi betis orang dewasa, mengakibatkan laju kendaraan melambat.
Dari Gowa dilaporkan, hujan dengan intensitas lebat juga melanda daerah itu. Meski demikian, hingga malam tadi, tidak ada laporan mengenai daerah yang tergenang air. SB (Tribun-Timur.com)