TERASBERITA-INTERNASIONAL ,Suhu dingin memperburuk kondisi kehidupan yang buruk di daerah Jalur Gaza, Palestina.Sebanyak enam bayi meninggal akibat hipotermia di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir akibat hujan terus-menerus.
Keluarga di Gaza yang mengungsi mengatakan, cuaca dingin yang parah dan gizi yang tidak memadai, menyebabkan timbulnya penyakit kronis di kalangan anak-anak.
“Air hujan dan limbah telah masuk ke tenda kami, yang berdampak buruk pada kehidupan kami.”
Dengan rusaknya sistem drainase, cuaca dingin, dan kurangnya air minum bersih, virus menyebar dengan cepat,” kata Musli Tamraz, seorang warga Gaza, kepada Reuters.
“Saya bawa anak saya ke rumah sakit, kata dokter, penyebab utama sakitnya itu air minumnya yang tidak bersih, suhu tubuhnya yang tiba-tiba turun,” jelasnya.
Kondisi ini diungkapkan oleh petugas medis Palestina pada Selasa (25/2/2025).
Wilayah pesisir mengalami musim dingin yang dingin dan basah, dengan suhu turun di bawah 10 derajat Celsius (50 F) pada malam hari dan badai bertiup dari Laut Mediterania.
Warga bernama Yusuf al-Shinbari terbangun di tenda keluarganya tepat setelah tengah malam pada hari Selasa dan mendapati putrinya yang berusia 2 bulan, Sham, kedinginan saat disentuh.Ia tidak bisa merasakan detak jantungnya.
“Saya senang bersamanya. Dia anak yang cantik, seperti bulan,” ungkap Yusuf.(*)