TERASBERITA- MAKASSAR, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Sawah, Selasa (18/2/2025), menindaklanjuti keluhan para pedagang terkait pungutan retribusi oleh Perumda (PD) Pasar Makassar Raya.
Para pedagang mengeluhkan pungutan sebesar Rp1,5 juta untuk pembangunan kanopi dan pengadaan CCTV, namun janji tersebut belum direalisasikan.
“Keluhan para pedagang ini terkait pungutan retribusi Rp1,5 juta dengan janji akan dibuatkan kanopi dan dipasang CCTV. Namun, para pedagang yang sudah membayar merasa tidak ada realisasi,” ujar Anggota Komisi B DPRD Makassar dari Fraksi Golkar, Arifin Majid.
Arifin menjelaskan, berdasarkan pengecekan data di lapangan, dari total 258 pedagang, baru sekitar 15 pedagang yang melunasi pembayaran, sementara sisanya masih mencicil atau belum membayar.
“Dari 258 pedagang, yang lunas baru 15 orang. Kalau dihitung, pembayaran baru mencapai 30 hingga 40 persen dari total. Ini yang menjadi alasan PD Pasar belum merealisasikan janji pembangunan kanopi dan pengadaan CCTV,” ungkapnya.
Untuk itu, Komisi B DPRD Makassar mengusulkan agar PD Pasar segera merealisasikan pembangunan kanopi dan pengadaan CCTV berdasarkan persentase dana yang sudah terkumpul.
“Kami memberikan solusi agar PD Pasar segera membangun kanopi dan memasang CCTV sesuai dengan persentase dana yang masuk, yakni sekitar 30 persen,” tambah Arifin.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Makassar, Tenri Uji, mengatakan bahwa pihak PD Pasar berjanji akan menyelesaikan pembangunan kanopi dan pemasangan CCTV dalam waktu dekat.
“Kami bertemu langsung dengan Dirum PD Pasar dan jajarannya. Mereka berjanji dalam minggu ini akan merealisasikan pembangunan kanopi dan pemasangan CCTV berdasarkan persentase iuran yang telah dibayarkan,” ujar Tenri.
Ia juga menyampaikan bahwa para pedagang berkomitmen untuk melunasi tunggakan pembayaran iuran tahun 2024, yang jumlahnya mencapai sekitar Rp700 juta.
“Setelah realisasi pembangunan tersebut, pedagang berjanji akan membayar tunggakan iuran yang masih ada,” tutup Tenri.