TERASBERITA- MAKASSAR — Komisi B DPRD Kota Makassar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama jajaran Direksi PD Pasar Makassar Raya, Selasa (25/3/2025), membahas berbagai persoalan pasar, khususnya Pasar Sentral.
Ketua Komisi B, Ismail, menyoroti buruknya kondisi infrastruktur dan tata kelola pasar yang dinilai bertolak belakang dengan visi Makassar sebagai kota dunia.
“Kondisinya sangat memprihatinkan, terutama di Pasar Sentral. Pemerintah harus segera bertindak,” tegas Ismail.
Ia juga mengkritik banyaknya kios kosong. Dari 900 kios yang tersedia, hanya 200 kios yang terisi, sementara pedagang lebih memilih berjualan di luar pasar, menyebabkan kemacetan dan ketidakteraturan.
“Ini merugikan semua pihak. PD Pasar harus memperbaiki tata kelola,” ujarnya.
Ismail juga mengingatkan pentingnya penyelesaian adil dalam sengketa antara Pemkot, PD Pasar, dan PT Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) untuk menjaga kepercayaan investor.
Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar, Syamsul Bahri, mengakui tantangan besar yang dihadapi lembaganya, termasuk lemahnya regulasi dan peran PD Pasar yang kian terpinggirkan.
“Kami diibaratkan ayam mati di lumbung padi,” kata Syamsul.
Komisi B DPRD Makassar mendesak pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk mengoptimalkan Pasar Sentral sebagai aset penting kota.