

Terasberita – Makassar, DPRD Kota Makassar menerima audiensi mass Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila yang menggelar aksi di depan gedung dewan, Senin (28/7/2025). Mereka menuntut pertanggungjawaban manajemen Alfamidi atas dugaan tindakan sewenang-wenang terhadap salah seorang warga.
Aksi ini dipicu insiden pada Sabtu malam, 19 Juli 2025, ketika seorang warga bernama Putra bersama rekannya, Cici, dituduh mencuri saat berbelanja di salah satu gerai Alfamidi. Namun, setelah diperiksa melalui rekaman CCTV, tuduhan tersebut tidak terbukti.
Ketua SAPMA PP Kota Makassar, Husnul Mubarak, menyebut kejadian itu sebagai bentuk arogansi pihak Alfamidi. Ia menilai menahan dan menggeledah pelanggan di depan umum tanpa bukti kuat mencederai hak warga.
“Kami tidak bisa diam. Tuduhan palsu ini mencemarkan nama baik warga Makassar dan melukai rasa keadilan. Alfamidi harus bertanggung jawab,” tegas Husnul.
SAPMA PP mendesak manajemen Alfamidi membuat klarifikasi dan permohonan maaf terbuka kepada korban, serta meminta pemerintah kota dan DPRD menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak terkait.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Makassar Fraksi PKS, Hartono, menyatakan dewan akan mengagendakan pemanggilan terhadap manajemen seluruh jaringan ritel besar, termasuk Alfamidi, Alfamart, dan Indomaret.
“Kami akan periksa perizinan dan kewajiban pajak mereka. Ini bukan sekadar soal permintaan maaf, tapi juga soal kepatuhan mereka sebagai pelaku usaha di Kota Makassar,” ujarnya di hadapan massa.
Hartono menegaskan DPRD memiliki fungsi pengawasan untuk memastikan pelaku usaha berjalan sesuai aturan dan bertanggung jawab terhadap konsumen. Ia menyebut laporan SAPMA PP bisa menjadi pintu masuk untuk menyelidiki dugaan pelanggaran sistemik di manajemen ritel.
RDP antara DPRD Makassar, manajemen Alfamidi, dan SAPMA PP dijadwalkan digelar dalam waktu dekat untuk membahas persoalan ini secara terbuka.