NAMA GAMBAR

Pemerintah Makassar Seleksi Calon Guru PAUD, 55 Pendaftar Ikuti Proses Wawancara

waktu baca 3 minutes
Senin, 14 Jul 2025 20:31 0 29 Redaksi

TERASBERITA-MAKASSAR, Pemerintah Kota Makassar sedang menyeleksi calon guru yang akan ditugaskan di lima PAUD negeri milik Pemkot Makassar. 

55 calon guru tersebut telah mengikuti proses wawancara di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD), Balaikota Makassar Jl Jenderal Ahmad Yani, Senin (14/7/2025). 

Mereka berhadapan dengan tiga pewawancara, yakni Sekretaris Daerah Andi Zulkifly Nanda, Plt Kepala BKPSDMD Kamelia Thamrin Tantu, dan Kepala Dinas Pendidikan Achi Soleman. 

Sekda Makassar Andi Zulkifly menyampaikan, tahun ini Pemkot Makassar mulai membuka lima layanan Pendidikan jenjang PAUD. 

PAUD tersebut tersebar di lima kecamatan.

Antara lain Kecamatan Manggala, Rappocini, Biringkanaya, Tamalate, dan Mariso. 

“Pendaftaran awal sekitar 125 orang, kemudian masuk di seleksi akhir ini sudah di angka 55,” ucap Zulkifly. 

Pemkot Makassar mencari 10 guru ASN dan 30 non ASN untuk menjadi tenaga pendidik di lima sekolah tersebut. 

Para pendaftar akan ditelusuri latar belakang pendidikannya, pengalaman mengajar, dan kemampuan yang berkaitan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan usia dini di Makassar. 

Pemkot juga akan menilai pelatihan-pelatihan yang sudah pernah diikuti oleh pendaftar. 

Paling tidak mereka juga harus menguasai ilmu parenting agar mereka piawai menghadapi anak usai 4 hingga 6 tahun. 

Proses penerimaan guru ini harus digenjot mengingat tahun ajaran baru 2025/2026 sudah berlangsung pekan ini. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Achi Soleman menyampaikan, bagi guru ASN yang ikut dalam pendaftaran akan dipindahkan dari tempat lamanya. 

Mereka akan fokus dalam menjalankan tugas-tugas sebagai tenaga Pendidik di PAUD negeri yang dimiliki Pemkot. 

Dengan adanya PAUD negeri ini, diharapkan mutu dan kualitas PAUD di Makassar bisa lebih baik lagi. 

Untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas, tentu harus didorong dengan tenaga pengajar yang berkualitas pula. 

Karena itu, seleksi ini diharapkan bisa menyaring guru-guru yang profesional dengan bekal ilmu dan pengalaman yang mumpuni. 

“Tentunya kita mau juga guru itu yang ada di PAUD Negeri adalah guru-guru yang berkualitas,” harapnya. 

Salah satu cara mengukur kemampuan para calon guru PAUD yakni dengan melihat perspektif mereka tentang anak. 

Bagaimana latar belakang pendidikannya, performanya hingga gambaran visi misinya untuk membangun dan memajukan PAUD negeri di Makassar. 

“Karena ini kan adalah sekolah yang baru yang dibangun oleh pemerintah Kota Makassar. Jadi tentunya banyak harapan kita untuk anak-anak yang ada di PAUD Negeri, kiranya mereka menjadi anak yang betul-betul diharapkan menuju Indonesia Emas tahun 2045,” tuturnya. 

Tahapan wawancara ini adalah proses akhir, akan ada 15 yang tersisihkan karena Pemkot hanya menerima 40 guru. 

Setelah dinyatakan lolos, mereka langsung masuk ke sekolah melakukan aktivitas belajar mengajar. 

“Kita usahakan juga pekan depan sudah bisa MPLS untuk paud negeri,” tutupnya. 

Kepala Bidang PAUD dan Sekolah Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Makassar, Yasmain Gasba menyampaikan, total siswa yang akan diterima sebanyak 400.

Masing-masing sekolah akan menerima anak didik. 

“Tahun ini kita perdana buka PAUD Negeri, setiap sekolah terdiri dari empat kelas, satu kelas diisi 20 anak, jadi total yang akan kita terima 400 anak dari 5 sekolah,” jelasnya. 

Pendafataran PAUD Negeri hanya membuka satu jalur, yakni jalur domisili. 

Pemkot Makassar menerapkan konsep kewilayahan, anak-anak yang akan diterima di lima tersebut adalah anak yang tinggal di dekat sekolah tersebut. 

“100 persen domisili, karena kita tidak memilih mendiskrimasi anak-anak afirmatif atau apapun, tapi ananak yang berada di sekitar sekolah,” ujarnya. 

PAUD Negeri yang dibuka telah memenuhi standar pendidikan anak usia dini, mulai dari fasilitas, lingkungan yang ramah anak, hingga kehadiran tenaga pendidik profesional.

Sistem pembelajaran yang diterapkan menggunakan local education center, yaitu sistem yang menggabungkan antara local domestik dengan pembelajaran internasional. 

“Pembelajaran yang dikembangkan pure untuk pengembangan karakter anak. Jadi konsep internasional bukan bahasa Inggris, tapi pembelajaran luar kita gunakan untuk hasilkan anak yang punya kemampuan lebih baik,” jelasnya. (*) 

LAINNYA