Terasberita– Perang kelompok kembali pecah antara warga Jalan Layang dan Lorong 148, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/9/2025) malam. Bentrokan ini menyebabkan tiga orang dilaporkan terluka akibat busur panah serta sejumlah kendaraan dirusak.
Dari informasi yang diperoleh, ketiga korban diketahui bernama FA (26), yang terkena anak panah di mata kiri, NAM (17) terkena di leher belakang, dan AR (39) di betis kiri. Meski begitu, hingga Selasa (23/9), belum ada korban yang resmi melapor ke Polsek Tallo.
“Korban ini belum ada yang melapor ke Polsek,” kata Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi kepada wartawan, Selasa (23/9).
Ironisnya, insiden ini terjadi saat aparat Tripika Kecamatan Tallo yang terdiri dari Polsek Tallo, Koramil 1408-02, dan Camat Tallo tengah menggelar rapat keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) untuk mendamaikan kedua kubu yang kerap bertikai.
“Ketika rapat berlangsung, tiba-tiba terdengar suara petasan dari arah Lorong 148. Seketika kegiatan kami hentikan karena bentrokan pecah,” jelas Syamsuardi.
Aparat gabungan dari Polsek Tallo, Koramil, dan Patroli Motor Sabhara Polrestabes Makassar segera diterjunkan ke lokasi. Petugas melakukan penyisiran hingga kelompok warga yang bertikai akhirnya membubarkan diri pada dini hari.
“Kita lakukan patroli. Karena warga sempat melawan, terpaksa kita keluarkan tembakan peringatan,” tambahnya.
Selain korban luka, dalam insiden tersebut dilaporkan dua unit motor juga dibakar dan satu mobil dirusak. Salah satu motor disebut milik ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengemudi ojek online. Namun, pemilik kendaraan pun belum membuat laporan resmi ke polisi.
Syamsuardi menegaskan pihaknya kini menyiapkan strategi agar perang kelompok tidak terus berulang. Salah satunya dengan menambah personel yang berjaga di sekitar lokasi konflik.
“Kita lakukan penebalan penjagaan supaya bentrokan tidak terulang. Selain itu, kita juga terus mencari cara agar mereka bisa berdamai,” pungkasnya.
Diketahui, perang kelompok antara warga Jalan Layang dan Lorong 148 ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Meski berbagai upaya mediasi telah dilakukan, konflik tersebut tak kunjung berakhir