NAMA GAMBAR

Walikota Makassar. Munafir, Dorong Urban Farming, Bangun Ekonomi Hijau dan Ketahanan Pangan dari Rumah

waktu baca 5 minutes
Senin, 3 Nov 2025 15:58 0 80 Redaksi

Terasberita – Makassar, Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat inovasi berbasis lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui program Urban Farming.

Program unggulan ini kini menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan perkotaan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga di tengah keterbatasan lahan.

Program Urban Farming dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2) Kota Makassar dengan konsep pemanfaatan lahan sempit menjadi ruang produktif yang memadukan pertanian, perikanan, dan pengelolaan sampah organik dalam satu ekosistem terpadu.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan pangan melalui pertanian perkotaan yang berkelanjutan.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pertanian dan Perikanan atas program unggulan ini,” ujar Munafri saat membuka kegiatan Urban Farming di Anjungan Pantai Losari, Senin (3/11/2025).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Makassar Hj. Melinda Aksa, Kepala DP2 Makassar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, serta para camat dan lurah se-Kota Makassar.

Munafri menjelaskan, sebagai kota besar dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 juta jiwa, Makassar tidak memiliki lahan pertanian luas.

Namun, upaya untuk menjaga ketersediaan pangan terus dilakukan melalui inovasi dan pemanfaatan lahan terbatas.

“Karena itu, kita harus memaksimalkan potensi pertanian lahan sempit agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri,” kata Munafri.

Ia menambahkan, setiap gerakan warga diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan perkotaan.

“Kita sudah melihat banyak kelompok tani dan kelompok wanita tani yang aktif di kota ini, dan hasilnya cukup baik,” tambahnya.

Pemkot Makassar kini juga mengintegrasikan sistem pengelolaan sampah terpadu dengan kegiatan urban farming.

Sampah organik tidak lagi dibuang, tetapi diolah menjadi pupuk dan pakan bernutrisi tinggi yang mendukung aktivitas pertanian dan budidaya ikan di tingkat rumah tangga.

“Hari ini sudah berjalan di sejumlah kelurahan dengan 153 unit tempat pengelolaan sampah komunal modern. Ini langkah awal yang baik dan akan terus diperluas, terutama di wilayah padat penduduk,” jelas mantan CEO PSM Makassar itu.

Munafri mencontohkan sistem budidaya ikan di Kecamatan Panakkukang, yang memanfaatkan sampah organik dari restoran dan pasar sebagai pakan ikan.

“Setiap hari sekitar 3 ton sampah organik bisa digunakan untuk pakan lele. Ini bukti bahwa sampah punya nilai ekonomi jika dikelola dengan baik,” tegasnya.

Ia juga menegaskan, urban farming bukan hanya kegiatan menanam, tetapi juga melibatkan sektor perikanan dan peternakan.

Konsep ini menciptakan ekosistem ekonomi rumah tangga berkelanjutan, di mana sampah diolah menjadi pakan, menghasilkan ikan dan tanaman, serta memberi tambahan penghasilan bagi masyarakat.

“Kita ingin membangun lingkungan yang berputar — sampahnya terkelola, pemberdayaannya berjalan, dan ekonominya tumbuh,” ujarnya.

Munafri juga menargetkan penerapan Zero Waste House, yaitu rumah tangga yang mampu mengelola sampah secara mandiri hingga menghasilkan pupuk dan kebun kecil di rumah.

“Mulai tahun depan, kami akan memberikan penghargaan bagi wilayah yang berhasil menerapkan konsep rumah tangga zero waste,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Makassar hampir mencapai batas maksimal, sehingga pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga menjadi kebutuhan mendesak.

“Kalau tidak diintervensi, dua tahun lagi TPA kita bisa overload. Karena itu, kita harus mulai dari rumah tangga,” tegas Munafri.

Selain pengelolaan sampah, Pemkot juga mendorong penerapan teknologi pertanian modern agar produktivitas meningkat.

Wali kota meminta DP2 melibatkan lebih banyak generasi muda untuk menjadikan urban farming sebagai peluang usaha baru.

“Hari ini teknologi sudah bisa melipatgandakan hasil panen. Saya ingin anak-anak muda memanfaatkan ini, menjadikannya sumber ekonomi baru,” serunya.

Munafri juga mengarahkan agar Urban Farming dikembangkan menjadi event edukatif dan ekonomi seperti pameran hasil pertanian, perikanan, serta tanaman hias di taman-taman kota.

“Kita bisa meniru konsep pameran seperti di Lapangan Banteng Jakarta. Di sana, semua hasil pertanian dipamerkan sebulan penuh, dan itu juga bisa dilakukan di Makassar,” tuturnya.

Menurutnya, keberhasilan urban farming tidak bisa dicapai hanya oleh Dinas Pertanian dan Perikanan, melainkan melalui kolaborasi seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), RT/RW, komunitas, dan pelaku UMKM.

“Dinas pertanian tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kolaborasi besar agar siklus ekonomi hijau bisa berjalan,” tegas Munafri.

“Ketika sistem ini berjalan, Makassar tidak hanya hijau, tapi juga mandiri secara ekonomi,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar, Aulia Arsyad, menambahkan bahwa program Urban Farming Fest 2025 menjadi bagian dari peringatan HUT ke-418 Kota Makassar.

Kegiatan ini menjadi wadah edukasi, promosi, dan kolaborasi antara masyarakat, pelaku usaha, dan komunitas tani untuk mendukung gerakan Makassar Zero Waste dan Green City.

“Dengan memanfaatkan lahan sempit, kita ingin membuktikan bahwa Makassar bisa mandiri dan berdaya secara pangan,” ujarnya.

Festival yang berlangsung pada 3–4 November 2025 ini menghadirkan 21 booth dari berbagai instansi, UMKM, kelompok tani, serta pelaku usaha pertanian dan perikanan.

Rangkaian kegiatan mencakup pameran pertanian, lomba kreatif, pembagian bibit tanaman produktif, serta pelayanan kesehatan hewan.

Selain itu, DP2 juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam pengelolaan sampah hasil pertanian dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) yang membuka layanan administrasi di lokasi kegiatan.

Sebagai simbol semangat menanam dan menjaga ketahanan pangan rumah tangga, dilakukan penyerahan bibit tanaman produktif kepada para camat se-Kota Makassar.

“Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus mengembangkan pertanian perkotaan yang berkelanjutan.tutur  Kadis aulia arsyad . 

LAINNYA